Kalangan konglomerat seperti Qorun, menjadi kikir (pelit) dan menindas kaum yang lemah dengan semena-mena. Kalangan ilmuan dan teknokrat atau cendekiawan seorang arsitek kerajaan Fir’aun, yaitu Haman yang menuhankan akalnya kemudian menjadi binasa bersama hasil karyanya. Demikian juga seorang ulama jahat, mati dalam keadaan hina dina. Mereka semua adalah figur kejahatan yang telah binasa akibat berlebihan mencintai perkara duniawi dengan sifat kufurnya.
Sementara di akhirat nanti, mereka akan mendapat azab dan siksa yang sangat pedih secara kekal selamanya, sedangkan kebaikan-kebaikannya sewaktu di dunia tidak akan bisa menolongnya dikarenakan sifat kufurnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 69 :
اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
“Mereka (orang-orang kafir) itu telah lebur semua amalnya, baik di dunia maupun di akhirat; dan mereka adalah orang-orang yang merugi.”
Sebab-sebab kekufuran :
- Kesombongan melewati batas, seperti kufurnya Fir’aun yang berani mengaku dirinya Tuhan,
- Cinta dunia berlebihan, harta kekayaan, jabatan ataupun popularitas seperti kufurnya Bal’am bin Baura,
- Gengsi, takut mendapat cemoohan orang lain, dan
- Kebodohan yang nyata, seperti kufurnya orang-orang kafir zaman jahiliyah, ataupun mereka yang mengaku iman tapi karena kebodohan sehingga menjadi murtad.











