TOPIKKITA.COM | BEKASI – Komunitas Pemuda Desa (KPD) Kabupaten Bekasi yang diketuai oleh Yusuf (Kong Mpe) merayakan hari jadinya yang pertama sekaligus peringati Maulid Nabi serta doa bersama diiringi bakti sosial berupa santunan anak-anak yatim.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.30 s/d pukul 12.00 WIB di Kampung Rengas Bandung, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin itu dihadiri oleh para warga sekitar, para tokoh serta para tamu undangan lainnya dengan menghadirkan penceramah kocak multitalenta, Ustad Taufik Suprapto, S. Sos. I., dari Cikarang Timur. Minggu (29/09/2024).
Sekretaris KPD Kabupaten Bekasi, M. Amin menuturkan, bahwa kegiatan ini selain perayaan Maulid Nabi juga untuk mempererat silaturahmi antar anggota para pemuda desa.
“Milad yang pertama ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan kekompakan antar koordinator kecamatan se-Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
M. Amin juga mengajak kepada seluruh para pemuda desa agar senantiasa menjaga marwah komunitas pemuda desa demi terciptanya kenyamanan para pemuda yang berakhlak mulia.
“Kita mengajak kepada seluruh pemuda desa agar selalu menjaga marwah komunitas agar terciptanya kenyamanan para pemuda, sehingga para pemuda memiliki pemikiran yang positif dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Sementara itu dalam tausyiah agama, Ustad Taufik memaparkan kajian dalam hadis Rosul, bahwa nanti pada hari kiamat akan ada tujuh golongan orang yang khusus akan mendapat naungan perlindungan dari Alloh SWT.
“Yang pertama adalah pemimpin yang adil,” ujar Ustad.
Dalam pemaparan, ustad menjabarkan kepada para jamaah dengan disertai suasana canda ria sangat komunikatif dengan bahasa lugas mudah dimengerti oleh para hadirin.
“Lalu yang kedua, orang yang akan mendapat naungan dari Alloh SWT yaitu Pemuda yang waktunya cenderung banyak untuk beribadah kepada Alloh SWT,” tegasnya.
Dalam hal ini sangat ustad pun memaparkan penjabarannya dengan mengungkapkan berbagai kisah para pemuda yang inspiratif dan menjadi figur untuk para generasi kekinian untuk menjadi acuan penyemangat bagi para pemuda.
“Seperti sahabat nabi yang bernama Zaid bin Tsabit, pemuda sejak usia sebelas tahun karena kecerdasan dan bagusnya moralitas, sehingga oleh Rosululloh diangkat menjadi juru tulis untuk pencatatan wahyu Al-Qur’an dan sebagai petugas surat menyurat untuk para tokoh pembesar sebagai jalan dakwah, yang akhirnya Zaid pun menjadi ulama besar pada masanya,” terang Ustad.
Selain itu, Ustad juga menceritakan kisah dua pemuda yang usianya masih belasan tahun, tapi keberanian dalam semangat juang untuk membela agama tidak diragukan oleh para kalangan sahabat rosul yang berusia tua. Bahkan dua pemuda inilah akhirnya yang berhasil membunuh Abu Jahal saat perang badar, yaitu orang yang sangat terkenal membenci dan memusuhi nabi.
Belum usai semua penjabaran dari tujuh golongan tadi, sang ustad sudah menutup pembahasan dengan untaian doa, dikarenakan waktu telah beranjak sangat siang dan tiba adzan dzuhur.