Setiap kisah yang diceritakan didalam Al-Qur’an mengaitkan antara kejadian dengan kenyataan hidup dan tingkah laku pribadi , sesungguhnya apa yang diuraikan dalam Al-Qur’an adalah hak dan benar.
Surat Yusuf ayat 3, Allah SWT berfirman :
نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ اَحۡسَنَ الۡقَصَصِ بِمَاۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ ۖ وَاِنۡ كُنۡتَ مِنۡ قَبۡلِهٖ لَمِنَ الۡغٰفِلِيۡنَ
“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui”.
Selain itu, surat Fushilat ayat 42 :
لَّا يَاۡتِيۡهِ الۡبَاطِلُ مِنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهٖؕ تَنۡزِيۡلٌ مِّنۡ حَكِيۡمٍ حَمِيۡدٍ
“(yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji”.
Dalam Al-Qur’an juga bercerita tentang kisah Raithah si wanita dungu sebagai peringatan dari-Nya, bahwa jika kita meniru perbuatannya, maka segala pekerjaan yang kita lakukan akan berakhir dengan kegagalan.
Demikian juga kisah-kisah lainnya yang dalam segmen berkelanjutan akan kami sajikan untuk pembaca setia topikkita.com dimanapun berada.
Semoga apa yang kami lakukan ini, melalui redaksi menyajikan artikel khasanah religi bisa menjadi suatu amal kebajikan dan penyebab keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Surat As-Syu’aro ayat 88-89 :
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ
اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ
“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”.
BERSAMBUNG….











