Pemuda yang berwawasan bisa kita lihat pada sosok bung Hatta misalnya, secara empiris ia hidup dimasa dimana negeri ini dijajah, namun wawasannya mengantarkan sosok tenang itu mampu melahirkan gagasan Indonesia merdeka.
Wawasan selalu mendorong seseorang mampu berdiri diatas sikap yang benar, relevan dengan identitas bangsa, superior dan karena itu tidak mudah tunduk pada kepentingan apapun yang sesaat apalagi destruktif. Karena kita adalah pemuda Indonesia, maka jelas wawasan yang amat penting adalah wawasan kebangsaan.
Kebangsaan berarti berhasil mengindetifikasi diri sebagai bangsa indonesia kemudian utuh memandang negeri ini dengan pandangan yang progresif dan komprehensif, bukan malah memisah – misahkan yang sebenarnya tidak bertentangan. Apalagi menjadikan sesuatu yang sebenarnya filosofis menjadi sangat teknis sebagai alat pemisah yaitu Pancasila.
Pancasila itu adalah dasar negara, kehadirannya dapat diterima oleh rakyat Indonesia, karena memang Pancasila adalah perasan, intisari dari nilai – nilai mendasar ajaran agama dan etika. Jadi, amatlah tidak berdasar jika kemudian pancasila harus diperhadapkan dengan sebuah ajaran yang sejatinya justru menjadi sumber inspirasi lahirnya Pancasila itu sendiri.
Diantara bukti seseorang pemuda berwawasan, dia pasti akan menghadirkan ide, menuangkannya dalam ragam sajian media yang bisa diakses oleh banyak orang. Jadi, ide adalah buah dari wawasan, dan sebuah ide sudah semestinya bersifat konstruktif, bersifat membina, memperbaiki, dan membangun.











