Warga Kecewa…! Mediasi Dengan Pihak Proyek PLTGU Belum Ada Keputusan Perbaikan Jalan Yang Rusak Jalur Pintu Air – Gelonggong

Jalan warga jalur Kp. Gelonggong – Kp. Pintu Air Lemahabang

TOPIKKITA.COM | BEKASI – Warga masyarakat Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merasa sangat kecewa dari hasil pertemuan dengan pihak pelaksana pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) terkait belum adanya kejelasan pasti soal perbaikan rusaknya jalan akses warga akibat proyek tersebut dari jalur sepanjang jalan Kampung Pintu Air (Desa Waluya), Kampung Baru dan Kampung Pisang Batu (Desa Karangraharja) dan Kampung Gelonggong (Desa Karangrahayu).

Proyek pengerjaan PLTGU Jawa 1 Cibatu cabang Cilamaya ini tepatnya berada di lokasi Kampung Pisang Batu RT. 01/06 Desa Karangraharja menggunakan akses jalan warga denga mencakup wilayah tiga desa dari dua kecamatan (Cikarang Utara dan Karang Bahagia).

Diketahui, proyek ini mulai berjalan sejak tahun 2017 dengan kondisi jalan sangat bagus. Seringnya dilalui armada kendaraan pengangkut berat, sehingga mengakibatkan jalanan rusak, bergelombang dan berlubang. Tidak sedikit warga pengguna jalan sering mengalami kecelakaan, sehingga pernah warga berdemo kepada pihak terkait menuntut untuk dilakukan perbaikan jalan. Walhasil, pihak yang didemo menyepakati dan tertuang dalam sebuah perjanjian bahwa bulan Desember 2020 seharusnya akan dilakukan perbaikan jalan. Namun faktanya, hingga saat ini dipenghujung bulan Januari 2021 tidak kunjung dilakukan perbaikan jalan. Sehingga warga sekitar berontak menuntut janji.

Safwan, selaku ketua BPD Desa Karangraharja mengatakan, bahwa dirinya berusaha memediasi warga yang diwakili para tokoh dan telah melayangkan undangan pihak-pihak terkait diantaranya : PT Jawa Satu Power, PT GE, PT PLN, PT Twink Indonesia dan PT Intraco Penta untuk bermusyawarah dengan warga. Namun yang hadir hanya dari PT. GE, itupun mereka belum dapat memberikan keputusan soal perbaikan jalan, sehingga masyarakat merasa tidak puas.

“Tidak ada toleransi lagi, mereka (warga) menginginkan disegerakan perbaikan jalan,” ujar Safwan, usai musyawarah di Musholla RT 04/02 Desa Karangraharja. Selasa (26/01/2021) malam.

“Saya mewakili pemerintahan desa, sangat prihatin. Saya beberapa kali melihat dengan mata kepala saya sendiri, banyak korban di jalan yang rusak tersebut. Terlebih ini musim penghujan, dimana lubang-lubang tergenang air sehingga para pengendara motor khususnya harus extra hati-hati. Besok, Kamis (27/01/2021) kami agendakan pertemuan dengan pihak PLTGU di aula desa, demi kejelasan perbaikan jalan ini,” Pungkasnya.

Proses mediasi antara perwakilan BPD, tokoh masyarakat dan pihak pelaksana proyek

Ridho, salah seorang warga berujar, “saya selaku warga disini menginginkan cepat disegerakan perbaikan jalan-jalan yang rusak. Ini sudah banyak memakan korban. Selain kecelakaan, ada beberapa rumah warga juga rusak akibat tertabrak kendaraan. Kami menagih janjinya yang ada didalam MOU, bahwa seharusnya pada Desember 2020 jalan tersebut sudah dikerjakan perbaikan,”

“Pertemuan kali ini saya anggap tidak ada keputusan memuaskan, dipertemuan nanti, Kamis, di kantor desa bersama perangkat desa dan lainnya saya sangat beharap sudah bisa membuahkan keputusan dari pihak PLTGU terkait jalan yang rusak tersebut.” Tegas Ridho.

Asep, yang di ketahui sebagai Humas dari GE menuturkan, “harapannya besok, pertemuan dengan pihak PLN yang menunda pekerjaan GE untuk perbaikan jalan tersebut bisa hadir dan membuahkan keputusan sehingga bisa segera terlaksana secepat mungkin pekerjaan perbaikan itu. Intinya dari pihak kami, GE, pour murni keputusan management, perbaikan jalan ini GE yang akan bertanggung jawab. Kami beritikad baik untuk memperbaiki jalan di awal Desember kemarin. Karena penundaan dari pihak PLN, yang notabene mereka ada pekerjaan mobilisasi material.” Terang Asep. (AM)

Pos terkait